Pada bulan Juli 1976, pesawat tak berawak Viking 1 mendarat di Mars dan gagal menemukan tanda-tanda kehidupan di planet tesebut. Tetapi sekarang, tiga dekade kemudian para ilmuwan berpikir bahwa hal itu keliru.
Viking 1 ternyata menemukan bukti mikroba alien dalam sampel tanah dari Planet Merah.
Analisis matematik dari sampel menyimpulkan bahwa garam dalam tanah di Mars ‘mementahkan’ perkiraan awal, dan bahwa sampel tanah tersebut menunjukkan bukti kuat dari kehidupan mikroba.
“Hal ini menunjukkan respon biologis yang kuat,” kata para peneliti dari Universitas Siena dan California Keck Institute.
“Analisis ini mendukung penafsiran bahwa percobaan Viking memang benar mendeteksi kehidupan mikroba yang ada di Mars.”
Penilaian ulang itu dipicu oleh penemuan ‘perchlorates’ pada tanah di lokasi pendaratan lain dari penjelajah Mars, Phoenix, pada tahun 2008.
Keberadaan bahan kimia dalam sampel Viking menyebabkan para ilmuwan menyimpulkan bahwa sampel telah terkontaminasi. Dan para ilmuwan yang melakukan percobaan tetap terbagi atas keyakinan mereka tentang bukti kehidupan di Mars.
Christopher McKay dari NASA Ames Research Centre mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan Discovery News, “Ini hanyalah mencari bukti organik, bukan bukti kehidupan atau bukti kehidupan di Mars pada masa lalu.”
“Atas dasar apa yang kami lakukan sejauh ini, saya akan mengatakan saya 99 persen yakin ada kehidupan di sana (Mars).” tegas McKay.
Misi Mars pada masa depan mungkin dapat menjawab pertanyaan tadi. Dan salah satu misi tak berawak adalah Mars Science Laboratory, atau Curiosity Rover, dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan November.
Mesin bertenaga nuklir dengan biaya 2,5 milliar dolar ini akan mendarat di permukaan Mars untuk mencoba menentukan apakah kondisi di Mars memungkinkan untuk kehidupan.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar