Dua tellu warekkada malengngo nappallessureng tomatoae riwijanna:
1.MAUNI COPPO' BOLANA GURUTTA' RIUJA MADORAKA TOKKI'
Artinya : Walaupun bubungan atap rumah Guru yang dicela, maka kita pun berdosa.
Fungsi : Agar anak senantiasa menghormati Gurunya.
Nilai : Pendidikan akhlak.
2. AJA' MUOPPANG NASABA MATEI MATI INDO'MU
Artinya : Jangan Engkau tidur tengkurap/ meniarap, nanti mati ibumu.
Fungsi : Supaya anak menghentikan kebiasaan yang merugikan dirinya yakni bisa berakibat sesak nafas
Nilai : Pendidikan kesehatan.
3. NAREKKO PURANI RIACCINAUNGI PACCIRING BOLANA TAUWE TEMPEDDINNI RINAWA-NAWA MAJA
Artinya : Kalau kita sudah berteduh dibawah atap rumahnya seseorang, sudah tidak boleh lagi
dibenci (diusahakan ia binasa).
Fungsi : Supaya anak tahu menghargai budi orang lain.
Nilai : Pendidikan akhlak
4. AJA MULEU RI TANAE, KONAJJULEKKAIKO MANU-MANU MATEITU INDO'MU
Artinya : Jangan kamu baring ditanah, karena kalau ada burung melewatimu ibumu akan mati.
Fungsi : Supaya anak jangan mengotori dirinya.
Nilai : Pendidikan kesehatan.
5. AJA MUALA AJU PURA CACA WALIE NAKOTENNA IKO CCACA'I, AJA' TO MUALA AJU RIPASANRE'E, KOTENNA IKO PASANREI
Artinya : Jangan kau ambil kayu yang sudah dipotong ujung dan pangkalnya. Dan jangan pula engkau ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Fungsi : Supaya anak tahu menghargai hak orang lain.
Nilai : Pendidikan kejujuran.
6. AJA MUINUNG TETTONG, MALAMPEI LASOMU
Artinya : Jangan minum berdiri, nanti panjang kemaluanmu.
Fungsi : Supaya gelas tidak jatuh/pecah.
Nilai : Memelihara keselamatan barang.
7. AJA MUNAMPUI TANAE, MATARUKO
Artinya : Jangan menumbuk tanah, karena kamu bisa jadi tuli.
Fungsi : Supaya anak tidak mengotori dirinya sendiri.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
8. NGOWA NA KELLAE, SAPU RIPALE PAGGANGKANNA
Artinya : Loba dan tamak, berakibat kehampaan.
Fungsi : Supaya anak tahu mensyukuri yang ada (sedikit tapi halal).
Nilai : Pendidikan untuk menghormati hak orang lain (tidak serakah)
9. AJA MUANRE TEBBU RI LEUREMMU, MATEI INDO'MU
Artinya : Jangan makan tebu ditempat tidurmu, akan mati ibumu.
Fungsi : Supaya anak tidak kotor, dan dikerumuni semut.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
10. RICAU AMACCANGNGE FOLE RIABBIASANGENGNGE
Artinya : Kalah kepintaran dari kebiasaan atau pengalaman.
Fungsi : Supaya anak rajin membiasakan diri belajar.
Nilai : Pendidikan kepatuhan.
11. AJA MUAKKELONG RIOLONA DAFURENGNGE, MATOATU MATU' MURUNTU'
Artinya : Jangan menyanyi di muka dapur, jodohmu nanti orang tua.
Fungsi : Supaya anak tahu menempatkan sesuatu pada posisinya masing-masing.
Nilai : Pendidikan ketertiban.
12. GETTENG, LEMPU SIBAWA ADATONGENG
Artinya : Tegas, jujur serta berkata benar.
Fungsi : Supaya anak teguh pada pendirian,,jujur, dan berbudi bahasa yang baik.
Nilai : Pendidikan mental.
13. AJA MUBUANGNGI SANRU'E, MAFONCO' SUNGETTU TAUWWE.
Artinya : Jangan menjatuhkan sendok, kita pendek umur.
Fungsi : Supaya sendok tak jatuh kotor.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
14. KO MUTURUSIWI NAFESSUMMU, FADAMOI 'KO 'TONANGIKO LOFI SEBBO'.
Artinya : Kalau kamu menuruti nafsumu, sama saja engkau menumpang perahu bocor.
Fungsi : Kalau tidak tahu mengendalikan diri, pasti binasa.
Nilai : Pendidikan untuk mengendalikan diri (amarah).
15. ENGKATU WAREKKADA MATARENGNGI NA KAWALIE.
Artinya : Ada perkataan lebih tajam dari keris.
Fungsi : Supaya anak memelihara selalu bahasanya kepada orang lain.
Nilai : Pendidikan akhlak.
16. NAIYYA BALIBOLAE, FADAI SILESSURENGNGE.
Artinya : Adapun tetangga itu sama dengan saudara.
Fungsi : Supaya kita menghormati tetangga.
Nilai : Pendidikan akhlak bermasyarakat.
17. AJA MUTUDANG RIBABANGNGE, MULAWAITU DALLE'E.
Artinya : Jangan duduk dimuka pintu, kau menghambat rezeki.
Fungsi : Supaya anak tidak menghalangi orang yang mau lewat.
Nilai : Pendidikan Tatakrama.
18. REKKO MUFAKALEBBI'I TAUWWE, FADAITU KO ALEMU MUFAKALEBBI.
Artinya : Kalau kamu memuliakan orang, berarti dirimulah yang kau muliakan.
Fungsi : Agar anak senantiasa memuliakan dan menghargai orang lain.
Nilai : Pendidikan Tatakrama.
19. AJA MUASSERINGENGNGI FALE'MU, SAFU RIFALE'KOTU.
Artinya : Jangan jadikan sapu telapak tanganmu, nanti kamu hampa tangan.
Fungsi : Supaya anak jangan mengotori tangannya, dan bisa kena benda tajam.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
20. AJA MUTUDANGI ANGKANGULUNG, KEMPANGEKKO MATU'.
Artinya : Jangan menduduki bantal, nanti kau kena bisul.
Fungsi : Agar anak tidak merusak alat tempat tidur.
Nilai : Pendidikan untuk tetap memelihara peralatan.
21. ANREKO DEKKE NANRE NAMALAMPE WELUA'MU.
Artinya : Makanlah Nasi yang hangus pada dasar periuk supaya panjang rambutmu.
Fungsi : Membuat anak mau saja makan makanan seadanya..
Nilai : Pendidikan pembiasaan anak tidak mubazir.
22. RESOFA TEMMANGINGNGI NAMALOMO NALETEI FAMMASE DEWATAE
Artinya : Hanya kerja disertai ketekunan, mudah mendatangkan rezeki Tuhan.
Fungsi : Agar anak tidak malu bekerja keras untuk mendapat rezeki.
Nilai : Pendidikan kerajinan dan ketekunan.
23. IYYA OLOKOLO'E SAPPANNA RIAKKATENNI, KO TAUWWE ADANNA TOSI YAKKATENNI.
Artinya : Kalau binatang, talinyalah yang dipegang, kalau manusia perkataannya yang dipegang.
Fungsi : Agar anak konsisten dapat menepati perkataannya.
Nilai : Pendidikan kejujuran (akhlak).
24. SISEMMO 'JAMBANG RILALENGNGE, TOLI IKONATU NASENG TAUWWE.
Artinya : Sekali kita berak di jalan, maka kitalah yang selalu dituduh.
Fungsi : Jangan sekali-kali kita berbuat yang tidak baik, karena selalu kitalah yang dituduh kalau ada perlakuan yang sama.
Nilai : Pendidikan anak jangan melakukan yang buruk.
25. PANNINA MANU'E MUANRE, MUMALESSI LLARI.
Artinya : Sayapnyalah ayam yang kau makan, jadinya kau kuat lari.
Fungsi : Supaya anak tidak manja dalam memilih makan.
Nilai : Pendidikan agar anak tidak membuat masalah terhadap makanan keluarga.
26. AJA MUADDENNUANGIWI SEUWWA TEMMUAKKATENNIE.
Artinya : Janganlah engkau terlalu mengharapkan apa yang belum ada pada tanganmu.
Fungsi : Supaya tidak terlalu berani mengharapkan barang (uang) yang belum tentu didapat (hari) itu.
Nilai : Peringatan agar tidak meremehkan janji, sampai salah jadinya.
SUMBER BACAAN:
Abdullah, Hamid, l985 . Manusia Bugis Makassar. Jakarta. inti Idayu Press
Baried, Siti Barorah. dkk 1994. Pengantar Teori Filologi. Yokyakarta: BPPF
Seksi Filologi Fakultas sastra Universitas Gadja Mada
Bua, M. A’sad. 1986. ”Kritik dan Edisi Teks Mallirunna Nabitta Muhammad
Shallallhu ‘Alaihi Wa Sallam” (Tesis) Bandung,
Fakultas Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
______________1990. “Evaluasi dan Perspektif Pengajaran Filologi
Indonesia” (Makalah). Ujung Pandang. fakultas Sastra
Unhas.
Damono, Supardi Djoko 1984 . Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
kebudayaan.
Ekadjati , Edi Suhardi. 1982. Cerita Dipati Ukur. Jakarta. Pustaka Jaya.
Maas, Paul. 1967. Textual Critism, Diterjemahkan Dalam Bahasa Inggris dari
Bahasa Jerman oleh Barbara Flower. London. Oxford
University Press.
Rahim. A.Rahman. 1985. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Ujung
Pandang: Hasanuddin University Press.
Ruru, j. H 1991. “Teori dan Praktek Terjemahan” (Makalah) Fakultas Sastra
Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.
Teeuw, A. 1988. Sastra Dan Ilmu Sastra. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta.
Pustaka Jaya.
Sitti Wahidah Masnani, 2003. Kitta Ussulu Sebuah Kajian Filologis. ( Tesis)
Unpad: Bandung
Teluk Bone (GITA)
0 komentar:
Posting Komentar